Jumat, 04 Februari 2011

Detik-detik Pergantian Tahun di SLG


            KEDIRI- Jumat (31/12/'10) , Pergantian tahun merupakan suatu hal yang biasa diperingati setiap akhir tahun dalam upaya menyambut datangnya tahun yang baru dengan semangat dan harapan yang baru pula. Suasana pergantian tahun dari 2010 menuju 2011 sangat terasa meriah dirasakan oleh masyarakat Kediri. Banyak kesibukan yang dilakukan masyarakat dalam rangka menyambut datangnya tahun baru, khususnya para pedagang terompet, mereka membuat terompet dengan aneka bentuk seperti naga, kuda laut, kerucut dan lain-lain dengan hiasan serba kelap-kelip guna menarik perhatian anak-anak ataupun pembeli lainnya. Pada malam hari tepat pukul 18.30 WIB jalanan dari Yonif Batalyon 521 ke utara menuju SLG (Simpang Lima Gumul) mulai macet karena dipenuhi arak-arakan motor muda mudi dari berbagai penjuru desa. Yang menarik, dengan di iringi suara klakson kendaraan dan terompet di pinggiran jalan mereka ada pula yang berdiri di atas motor mengibas-ngibaskan pakaiannya ataupun bendera yang dibawanya sambil berteriak-teriak melantunkan syair “Happy New Year” berulang kali. Selain itu, ditengah keramaian kota tersebut tiba-tiba hujan pun turun seakan mengguyur jalanan yang terlihat macet, akan tetapi semua itu tak mengurangi  sedikitpun suasana malam pergantian tahun baru, “santai aja mas setahun sekali, hujan deras kami gak akan mundur” ujar Agus salah satu gerombolan komuniti motor. “Karena terlihat dari raut muka masyarakat yang tampak senang, riang dipenuhi tawa dan canda”. Dengan begitu suasana pergantian tahun sangat dirasakan oleh semua masyarakat Kediri.

Disela-sela perjalanan menuju SLG untuk menambah ramainya malam, dari berbagai sudut desa sekitar desa katang sampai paron kembang apipun nampak bermunculan diatas langit. “Karena cuaca mendung, jadi langitpun terlihat terang dan dipenuhi warna kembang api yang berbeda dengan suara letusan yang bersahut-sahutan”. Selain itu dari pihak kepolisian setempat dalam berpartisipasi menyambut datangnya tahun baru mereka memberi kebebasan kepada masyarakat untuk tidak melakukan operasi kendaraan ataupun tilang bagi pengendara yang tidak memakai helm, karena hal tersebut bisa menghambat jalannya malam perayaan pergantian tahun. Menurut salah satu pengendara yang bernama Santoso, “wah tahun ini lebih rame mas dibanding tahun kemarin dan sekarang dari kepolisiannya juga lebih bebas ” ujarnya.

Arak-arakan motorpun masih berlangsung hingga di SLG, hingga tepat tengah malam detik-detik pergantian tahunpun mulai terasa dekat. Sementara itu, tepat ditengah monumen SLG terlihat dipadati banyak orang dan melakukan aktivitas masing-masing. Hal itu dapat diketahui dari tempat parkir yang terletak dibawah persimpangan jalan, karena terlihat jumlah kendaraan bermotor yang memadatinnya. Dengan demikian dapat disimpulkan perayaan malam tahun baru juga banyak mendatangkan berkah bagi penjaga parkir. “Padahal jika hari-hari biasa ataupun malam minggu biasannya saya cuma mendapatkan 40 atau 26 ribuan mas, tapi kali ini saya bisa mendapatkan untung diatas 100ribu lebih” kata Tri Sulistyo  salah satu jukir.

Semangat masyarakat Kediri lebih hidup ketika waktu menunjukkan pukul 12 lebih beberapa detik. Dan untuk menambah meramaikan suasana tahun baru, maka dari warga setempat melepaskan beberapa petasan atau menggelar pesta kembang api sebagai simbol dimulainnya tahun baru. Selain itu juga tidak kalah menariknya, dari beberapa orang sekitar membunyikan suara klakson dan terompet secara bersamaan. Menurut pasangan remaja cewek yaitu Endah yang ikut merayakan pergantian tahun baru di SLG, “ini mas yang saya tungguin dari tadi yaitu pesta kembang apinya, karena tahun baru tidak rame tanpa kembang api atau suara terompet” tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar